Wisata Halal Merupakan Konsep Wisata Futuristik

Wisata Halal Merupakan Konsep Wisata Futuristik

Wisata Halal Merupakan Konsep Wisata Futuristik – Mahasiswa pascasarjana Sekolah Pascasarjana IPB University Atang Trisnanto yang melakukan penelitian di bidang ekowisata mengatakan wisata halal merupakan konsep pariwisata yang futuristik. Seiring dengan perubahan tren pariwisata, masa depan terletak pada wisata keluarga dan wisata ramah lingkungan dan bukan lagi sekedar kesenangan berwisata,” jelas mahasiswa program doktor program Doktor IPB Bidang Lingkungan Hidup ini.

Wisata Halal Merupakan Konsep Wisata Futuristik

Wisata Halal Merupakan Konsep Wisata Futuristik

nikefreerun5 – Resource Management di Antara di kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Oleh karena itu, kata dia, merupakan konsep pariwisata berorientasi masa depan yang mampu memenuhi kebutuhan pariwisata masa depan. Diakuinya, selama ini, meski perdebatan sudah tidak memanas, masih ada yang memaknai pariwisata halal sebagai konsep Islamisasi regulasi atau Islamisasi konsep.

Dalam konteks Halal berarti integrasi sistem pariwisata, yaitu memastikan tempat bersih, makanan bersih dan sehat. Menurutnya, dengan adanya perubahan yang terjadi saat ini yaitu masyarakat melakukan perjalanan bersama keluarga, sahabat, dan komunitas, hal ini akan menjadi tantangan menarik ke depan dimana konsep wisata halal dapat diperkuat.

“Satu-satunya tugas yang perlu diperkuat adalah bagaimana konsep wisata halal melibatkan banyak pihak, terutama masyarakat kelas bawah. Jangan sampai konsep dan pengelolaannya hanya berada di tangan pemerintah atau regulator yang bermodal besar. ”

Atang mengoptimalkan ciri khas Kota Bogor dan memandang Bogor sebagai kota yang segala sektornya bertumpu pada sektor pariwisata dan jasa dunia usaha. Dijelaskannya, hampir 70% Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor berasal dari sektor jasa.

Suka atau tidak, Kota Bogor sedang membangun konsep kota dan pelayanan pariwisata yang mampu menarik beragam pengunjung baik dari masyarakat nasional maupun internasional. Keenam kecamatan tersebut masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

Misalnya untuk wilayah selatan Bogor dengan pertaniannya yaitu pertanian dan perkebunan. Di pusat kota yaitu Bogor Tengah dan Bogor Timur lebih ke budaya yaitu adat istiadat dan kebudayaan.

Sementara itu, kecamatan lain juga memiliki keindahan alam yang luar biasa, misalnya Danau Situ Gede dan Taman Hutan Bogor.
“Saya yakin fitur dan peluang tersebut bisa kita gabungkan agar masyarakat yang ingin datang ke Bogor bisa dikatakan aman, nyaman, sehat, dan bersih dengan konsep wisata halal.”

Karena merupakan konsep pariwisata masa depan yang futuristik, maka akan mampu memenuhi kebutuhan pariwisata masa depan.

Mahasiswa S3 Sekolah Pascasarjana IPB University Atang Trisnanto, M.Si, ilmuwan yang mendalami ekowisata, mengatakan wisata halal merupakan konsep pariwisata yang futuristik.

Konsep Wisata Futuristik

“Karena tren yang berubah bahwa pariwisata masa depan adalah ‘ wisata keluarga ‘ dan ‘ pariwisata ramah .’ , dan bukan lagi sekedar ‘funtourism’ atau sekadar kesenangan berwisata,” kata mahasiswa S3 Program Doktor Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan IPB ini kepada ANTARA di Kampus IPB Dramaga. , Kabupaten Bogor, Jawa Barat,.

Oleh karena itu, kata dia, merupakan konsep pariwisata berorientasi masa depan yang mampu memenuhi kebutuhan pariwisata masa depan.

Diakuinya, hingga saat ini, meski perdebatan sudah tidak memanas, namun masih ada yang memaknai wisata halal sebagai konsep Islamisasi regulasi atau Islamisasi konsep.

“Padahal wisata halal harus dipahami sebagai sebuah konsep yang menghadirkan sistem pariwisata terpadu yang bersih, sehat, aman, dan nyaman,” kata Atang yang juga menjabat Ketua DPRD Kota Bogor.

Dalam konteks Halal berarti integrasi sistem pariwisata, yaitu memastikan tempat bersih, makanan bersih dan sehat.

Menurutnya, dengan perubahan yang terjadi saat ini yaitu masyarakat berwisata bersama keluarga, sahabat, dan komunitas, hal ini akan menjadi tantangan menarik ke depan dimana konsep wisata halal dapat diperkuat.

Baca Juga : Wisata Pulau Flora Island Kediri Jawa Timur 

Optimalkan fungsi

Khusus Kota Bogor, Atang mengakui bahwa Bogor merupakan kota yang seluruh sektornya mengandalkan jasa pariwisata dan kawasan komersial.

Dijelaskannya, hampir 70% Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor berasal dari sektor jasa, mau tidak mau, bahkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), kota tersebut Kota Bogor sedang menggarap konsep kota dan pelayanan wisata yang mampu menarik banyak pengunjung nasional dan internasional ke “Kota Hujan” ini.

Untuk memperoleh “layanan perhotelan,” jelasnya, ada enam kecamatan yang memiliki karakteristik berbeda-beda.

Misalnya untuk wilayah selatan Bogor dengan pertaniannya yaitu pertanian dan perkebunan. Di pusat kota yaitu Bogor Tengah dan Bogor Timur lebih ke budaya yaitu adat istiadat dan kebudayaan.

Sementara itu, kecamatan lain juga memiliki keindahan alam yang luar biasa, seperti Danau Situ Gede dan “Taman Hutan ” Bogor di Bogor Barat.

“Saya rasa karakteristik ini dalam potensi tersebut bisa kita kombinasikan dalam konsep wisata secara halal. Kalau orang mau datang ke Bogor, katanya saya aman, nyaman, sehat, dan bersih,” kata Pengurus Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM)-IPB dan Presiden BEM Jabodetabek 2001-2002.

Ia menambahkan, segala sesuatu yang ada, baik properti maupun potensi yang ada, dapat diintegrasikan untuk mengelola kawasan yang “disulap” menjadi kawasan yang menarik.

“Mungkin butuh modal yang besar, tapi tentunya untuk membuat tempat wisata nyaman, sehat, bersih dan aman harus diciptakan kawasan atau kawasan yang ramah terhadap para wisatawan,”.

Baca Juga : Rekomendasi Objek Wisata Terfavorit Di Malang

Kota “futuristik” Terbengkalai Yang Penuh Rahasia
Kota San Zhi menjadi salah satu kota modern paling berkembang di Taiwan pada abad ke-20. Kota di wilayah utara Taiwan ini dibangun dengan arsitektur futuristik dan diharapkan bisa menjadi tujuan wisata akhir musim panas ini bagi orang kaya yang ingin bersenang-senang jauh dari hiruk pikuk kehidupan perkotaan di berbagai wilayah Taiwan.

Ide pembangunan ini diterima dengan baik oleh pemerintah karena dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kebahagiaan penduduk Taiwan, yang saat itu sedang menderita depresi akibat pekerjaan. . Pembangunan tempat wisata ini juga mendapat dukungan dana yang cukup besar dari pemerintah.

Pembangunan beberapa gedung mewah dimulai pada tahun 1978. Awalnya proses pembangunan berjalan sangat baik, namun pada tahun 1980 modal investasi mulai mengering sebelum proyek selesai. Perusahaan konstruksi bangkrut dan semua properti ditinggalkan.

Ada banyak spekulasi tentang penghentian pembangunan di kota San Zhi. Opini publik meyakini bahwa hal ini disebabkan oleh manajemen investasi perusahaan yang buruk, serta takhayul mengenai kawasan San Zhi, yang menyebabkan banyak kecelakaan selama proyek berlangsung.

Para pekerja mengatakan telah terjadi beberapa kecelakaan fatal di San Zhi. Beberapa kecelakaan sangat serius sehingga banyak korban jiwa yang memaksa kontraktor menghentikan pembangunan untuk jangka waktu yang lama, dan dukungan pemerintah terhadap proyek tersebut mulai berkurang. Hingga akhirnya pemerintah menghentikan sepenuhnya subsidi untuk Kota San Zhi.

Distrik San Zhi yang mewah masih ada hingga saat ini dengan banyak bangunan yang ditinggalkan. Masyarakat percaya bahwa kota tersebut tidak dapat dibangun karena daerah tersebut terkutuk. Minimnya dana pembangunan dan tingginya jumlah korban meningkatkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap wilayah San Zhi.